Kinerja impor pada bulan April nampak mengalami penurunan. Tercatat pada laman bps.go.id pada bulan April nilai impor di Indonesia mencapai US$19,76 miliar, turun 10,01 persen dibandingkan nilai impor Maret 2022 atau naik 21,97 persen dibandingkan nilai impor April 2021.
Namun walaupun secara keseluruhan nilai impor turun, ada beberapa sector yang nilai impornya malah naik.
Nilai impor dari sector mana saja yang naik?
Peningkatan impor bahan baku dan barang modal mengindikasikan semakin pulihnya aktivitas industri dalam negeri. Sementara peningkatan impor barang konsumsi mengindikasikan pulihnya daya beli masyarakat
Dari data diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa Neraca perdagangan Indonesia April 2022 mengalami surplus terutama berasal dari sektor nonmigas. Sementara di sektor migas terjadi defisit.
Hal ini merupakan kabar baik karena neraca perdagangan yang surplus akan sangat dibutuhkan ketika perekonomian berada dalam fase resesi. Pasalnya, dalam keadaan tersebut, surplus perdagangan akan membantu dalam penciptaan lapangan pekerjaan dan peningkatan permintaan atas suatu barang dan jasa.
Nilai impor migas tahun 2022 diperkirakan masih akan terus menguat seiring dengan eskalasi tensi geopolitik yang berkontribusi pada peningkatan harga komoditas impor.