Pada tahun 2025, Indonesia berencana melakukan perubahan signifikan dalam kebijakan impornya, terutama terkait komoditas pangan dan lingkungan. Berikut adalah ringkasan berita terbaru seputar impor di Indonesia pada tahun 2025:
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengumumkan bahwa Indonesia akan menghentikan impor beras mulai tahun 2025. Ia menyatakan, “Mudah-mudahan tahun depan kita nggak impor beras, kalau impor pun sedikit.” Impor yang dilakukan pada 2025 merupakan sisa kuota beras yang belum terealisasi dari tahun sebelumnya. Pada 2024, pemerintah menetapkan kuota impor beras sebesar 3,6 juta ton, namun yang terealisasi baru sekitar 2,9 juta ton. Selain itu, target pencapaian swasembada pangan dimajukan menjadi 2027, lebih cepat dari rencana awal pada 2028.
Pemerintah berencana mengurangi kuota impor garam industri pada tahun 2025, khususnya untuk industri chlor alkali (CAP). Permintaan impor garam industri yang semula 2,5 juta ton dipangkas menjadi 1,7 juta ton. Zulkifli Hasan optimistis Indonesia bisa memproduksi garam dalam negeri, seraya menyatakan, “Kita usaha dong, mana ada, pesawat aja dulu bisa bikin. Garam masa nggak bisa.” Pemerintah akan bekerja keras selama dua tahun ke depan untuk meningkatkan produksi garam domestik, termasuk untuk memenuhi kebutuhan industri.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyatakan bahwa mulai tahun 2025, Indonesia akan menghentikan impor sampah plastik. Ia menegaskan akan melakukan pengawasan dan penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang melanggar ketentuan tersebut. Hanif mengajak para importir untuk berkontribusi dalam menyelesaikan isu sampah plastik di Indonesia dengan terjun ke hulu, bukannya mendatangkan sampah dari luar negeri. Menurutnya, impor sampah adalah langkah yang tidak bijaksana, dan sebaiknya fokus pada pengelolaan sampah domestik yang masih belum optimal.
Selain beras, pemerintah juga memutuskan untuk tidak mengimpor beberapa komoditas utama lainnya pada tahun 2025, seperti garam konsumsi, gula konsumsi, dan jagung untuk pakan ternak. Untuk beras, target produksi pada 2025 adalah 32 juta ton, sementara kebutuhan diperkirakan mencapai 31 juta ton. Produksi gula konsumsi ditargetkan mencapai 2,6 juta ton, naik dari 2,4 juta ton pada tahun sebelumnya. Produksi garam konsumsi diproyeksikan mencapai 2,25 juta ton, dengan kebutuhan sekitar 1,763 juta ton, sehingga terdapat surplus. Produksi jagung untuk pakan ternak ditargetkan mencapai 16,683 juta ton, dengan kebutuhan sekitar 13 juta ton.
Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai swasembada pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor, serta meningkatkan pengelolaan lingkungan dengan mengurangi impor sampah plastik. Nah, kira-kira kalian ingin tahu info apalagi ini seputar impor?